Surabaya - Sosok Saleh Ismail Mukadar memang dianggap cukup kontroversi seiring keberaniannya menantang beberapa keputusan tertinggi.
Seperti menentang keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adyaksa Dault dengan melayangkan judicial review terkait Undang-Undang Sistem Keolahragaan Pasal 40 No.3 tahun 2005.
Meski kalah dalam sidang tersebut, Saleh menyatakan tidak mau mundur dari jabatannya sebagai Ketua KONI Surabaya. Dan setelah terpilih jadi Ketum Persebaya, Saleh mengibarkan bendera perang melawan PSSI agar Ketua PSSI Nurdin Halid segera dilengserkan.
Saleh bahkan mengaku siap memfasilitasi bila harus ditunjuk sebagai tuan rumah Munaslub. Pasalnya, pria kelahiran Namlea Maluku, 44 tahun lalu ini memang tak bisa tinggal diam ketika menghadapi ketidakberesan yang terjadi ditubuh PSSI saat ini. Pasalnya, FIFA bakal memurunkan sanksi bagi PSSI hanya karenamempertahankan Nurdin.
Saleh pun bakal mendorong PSSI Jatim untuk lebih pro aktif untuk menyelamatkan sepakbola nasional bila tidak ingin terkena sanksi FIFA yaitu dengan satu kata, perubahan. "Pokoknya, selama untuk kebaikan sepakbola nasional, kita pasti akan lakukan," tandas Saleh, Senin (24/3/2008).
Ditambahkan Saleh, pergantian pimpinan di PSSI tak bisa dielakkan. Elit PSSI harusnya berpikir ke depan yakni melihat masa depan sepakbola nasional. "Tak ada pilihan. Nurdin saja sudah tak diakui FIFA. Kenapa harus dipertahankan. Ikan busuk itu selalu mulai dari kepalanya. Nah, kalau kondisi PSSI seperti itu, bagaimana mungkin kita berharap torehan prestasi?" sergahnya.
Diakui Saleh, tawaran ini masih mentah. Kendati begitu, dia berharap tawaran ini bisa terus menggelinding dan membawa angin perubahan di PSSI (Source : www.beritajatim.com)
0 komentar:
Posting Komentar