Persebaya sudah positif memilih Danurwindo sebagai pelatih kepala Persebaya untuk musim 2009-2010. Pro dan kontra bermunculan. Kelompok yang kontrak menyebut Danurwindo sebagai pelatih yang gagal, tidak pernah berprestasi bahkan pernah melatih klub yang akhirnya terkena degradasi. Saya tidak membela Danurwindo. Saya hanya ingin bercerita apa latar belakang akhirnya memilih Danurwindo sebagai pilihan.
Pada tahun 2003, saat Pak Bambang DH dilih Pengcab PSSI Surabaya sebagai Ketua Umum Persebaya, saya dimintai tolong untuk membantu beliau. Saya diminta agar menyusun kabinet kepengurusan Persebaya saat itu. Saat menentukan siapa yang menjadi ketua harian, saya disodori dua nama oleh Pak Soekamto Hadi. Satu nama adalah pengusaha lokal Surabaya yang sangat suka bola dan nama kedua adalah Haji Susanto.
Dijelaskan bahwa saya lebih baik memilih pengusaha tersebut karena yang bersangkutan akan mudah diatur, bisa mendengar / menerima masukan, mau berkorban dengan waktu tenaga pikiran dan juga biaya pribadi dalam mengurus sepakbola. Saya juga diminta untuk tidak memilih H Santo yang katanya susah diatur, cenderung menjadi sosok pemberontak, tidak memiliki duit, dan memiliki banyak musuh.
Kedua orang tersebut belum saya kenal sama sekali. Baik H Santo maupun pengusaha tersebut. Tetapi justru karena laporan tentang trade recordnya tsb saya lebih tertantang untuk milih Haji Santo ketimbang yang lain. Mengapa? Karena saya memiliki keyakinan, bahwa dibalik berbagai informasi yang negatif tentang Haji Santo tersebut, pasti ada kelebihan postif lainnya yang menjadi potensi orang tersebut.
Karenanya sekalipun Pak Kamto dan teman-teman lainnya merasa heran dan keberatan, saya tetap mengambil sikap bulat untuk memilih almarhum Haji Santo sebagai ketua harian. Pilihan saya tentu mengundang polemik yang luar biasa di internal Persebaya. Tapi saya yakin bahwa polemik tersebut hanya bisa dijawab oleh prestasi dan hasil kerja di kemudian hari. Dan karenanya saya tetap dengan keputusan tersebut dan bekerja sama dengan Beliau dari tahun 2003 sampai saat sama-sama dihukum oleh PSSI pada akhir 2005.Terbukti kemudian bahwa dengan bantuan almarhum sekalipun dalam tengat waktu yang pendek dari November 2003 sd September 2005 kami membawa Persebaya sebagai Runer Up Piala Bang Yos,Juara Nasional Divisi Utama Indonesia (sekarang ISL),mengikuti champion Asia,empat besar Divisi Utama 2005.
Sama juga halnya saat saya mengambil Jacksen F Tiago sebagai pelatih Persebaya. Jacksen memang mantan bintang Persebaya, tapi saat itu dia hanya memiliki pengalaman sebagai pelatih klub internal Persebaya, Assyabaab. Banyak yang mengeritik saya, kenapa klub sebesar Persebaya dilatih oleh 'pelatih' kacangan. Tapi karena saya punya keyakinan bahwa Jacksen memiliki potensi dan kemampuan untuk melatih Persebaya, sekalipun protes dan caci maki datang dari begitu banyak orang, saya tetap teguh dengan keputusan yang saya ambil.
Sekarang, dengan alasan yang sama pula, saya memilih Danurwindo. Saya juga memiliki keyakinan bahwa sosok Danurwindo memiliki potensi yang bisa membawa Persebaya meraih sukses dalam menapaki Liga Super.-----
Read More...
Danurwindo resmi besut Persebaya

"Secara resmi kita umumkan bahwa pelatih Persebaya adalah Danurwindo. Kita belum bisa mengumumkan sebelumnya karena memang permintaan beliau. Tapi kita sudah mencapai kesepakatan, termasuk beberapa intruksi tentang perburuan pemain," kata Saleh kepada wartawan, Rabu (5/8/2009).
Untuk itu, lanjut Saleh, selain tinggal menunggu kesempatan teken kontrak dengan Danur, mantan pelatih timnas Primavera, Arema Malang dan Persija Jakarta itu memastikan bakal langsung menangani tim pada tanggal 22 Agustus mendatang usai mengikuti program kepelatihan lisensi A AFC.
Selain itu, meski Danur belum bergabung, Saleh juga mengatakan bila Persebaya sudah akan bisa menggelar latihan perdana bersama pemain yang telah ada Minggu depan. "Minimal senin depan kita sudah bisa latihan perdana sambil nunggu Danur datang 22 Agustus," katanya.
Mengenai siapa yang akan memimpin latihan perdana, Saleh mengatakan semua akan diserahkan ke pelatih kepala untuk menunjuk asisten. Sebab selama ini, lanjutnya, wewenang pemilihan asisten berada ditangan Danur.
"Untuk asisten itu wewenang pelatih, entah itu siapa. Tapi yang jelas kita berharap bisa memanfaatkan tenaga asisten dari lokal sini. Bisa jadi Ibnu Grahan, Gomes de Olivera atau Machrus Afif. Makanya sebelum latihan perdana, mengenai jabatan asisten pasti akan sudah diputuskan," ungkapnya (beritajatim.com)
Read More...
Vijay Tinggal Teken Kontrak

Hal ini dikatakan Saleh kepada wartawan, Rabu (5/8/2009). "Perburuan pemain lokal terus kita lakukan. Dan untuk saat ini tidak mungkin kita umumkan dulu sebelum ada deal atau kesepakatan. Yang jelas, dari beberapa pemain yang kita buru, diantaranya ada pemain nasional untuk posisi striker, gelandang dan stopper," katanya.
Tak ayal, hal itu memicu kabar spekulasi bahwa beberapa pemain incaran Persebaya dari skuad timnas diantaranya untuk striker bisa jadi adalah Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, Rahmat Rivai, Musafri dan Saktiawan Sinaga. Sedangkan untuk posisi gelandang, mereka diantaranya adalah Mahyadi Pangabean serta stopper Legimin Raharjo.
Sementara yang terbaru, Saleh memastikan telah mengikat mantan gelandang bertahan Sriwijaya FC, Vijay. "Kita sudah deal dengan Vijay pagi tadi di Jakarta," ungkapnya.
Bahkan, Vijay dikatakan akan datang ke Surabaya untuk menandatangani kontrak pada Senin depan (beritajatim.com)
Read More...
Deal, Persebaya Rekrut Ngon A Djam-Jhon Tarkpor
"Kita sudah deal dengan mereka Selasa malam di Jakarta. Jadi tiga jatah pemain asing Non Asia untuk Persebaya telah kita penuhi, tinggal dua lagi dari Asia," kata Saleh kepada wartawan, Rabu (5/8/2009).
Sebelumnya, selain merekrut mantan striker Sriwijaya FC dan gelandang Persitara itu, Persebaya telah mengikat Anderson da Silva, stopper asal Brasil untuk tetap bertahan.
Namun, disinggung mengenai plafon harga kontrak ketiga pemain asing tersebut, Saleh terkesan tertutup. "Soal harga saya lupa, tapi yang jelas, mereka tinggal teken kontrak," ujarnya.
Sedangkan mengenai dua pemain asing Asia yang menjadi kewajiban yang dimiliki setiap klub ISL dari 5 pemain asing yang ada, Persebaya mengaku ditawari tiga pemain tim nasional Iran oleh seorang agen.
"Mereka katanya dari skuad timnas senior. Tapi saya tidak tahu apakah itu skuad timnas senior yang sekarang atau kapan. Yang jelas, mereka berposisi sebagai striker,gelandang dan stopper," tambah Ketua Harian Persebaya, Cholid Goromah.
Read More...
Langganan:
Postingan (Atom)